![]() |
Foto: Petunjukan Wayang Kulit di Sawojajar Farm |
Ngawi, Ngawimadang.com - Suasana haru dan penuh semangat seni menyelimuti acara Kirim Do’a Seribu Hari wafatnya Almarhum H. Kondang Sutrisno yang digelar di Sawojajar Farm, Ngawi, Selasa Pon (15/7) malam. Acara yang berlangsung semalam suntuk tersebut dimeriahkan oleh pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Pandhu Swargo”, didalangi oleh Ki Sri Susilo Tengkleng serta di support oleh pelawak senior H.M Syakirun dari Madiun dan H Marwoto Yogyakarta.
Ribuan penonton memadati area pertunjukan sejak pukul 20.00 WIB, menjadikan malam tersebut tidak hanya sebagai momen mengenang tokoh penting dunia pedalangan Indonesia, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari semangat pelestarian budaya yang selama ini dihidupi oleh mendiang H. Kondang Sutrisno.
H. Kondang Sutrisno dikenal sebagai sosok yang sepenuhnya mendedikasikan hidupnya untuk seni pedalangan. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) periode 2015–2020, menggantikan Ekotjipto dalam Munas PEPADI yang diselenggarakan pada 30 Maret 2015 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Dalam masa kepemimpinannya, PEPADI semakin aktif dalam kegiatan pelestarian budaya wayang di tingkat nasional.
Almarhum wafat pada Kamis, 3 November 2022, di RS St. Carolus Jakarta. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi dunia kesenian Indonesia, khususnya seni pedalangan. Namun semangat dan warisan budaya yang beliau tanamkan terus hidup dan tumbuh di hati para penerusnya.
Saiful Irsyad, Selaku pengelola Sawojajar Farm mengungkapkan, bahwa sebelum wafat, H. Kondang Sutrisno memiliki cita-cita besar almarhum yang hingga kini masih menggema: membangun sebuah gedung kesenian atau rumah kesenian di Ngawi. Gedung tersebut dimaksudkan sebagai wadah berkumpul, berlatih, dan berkreasi bagi para seniman dari wilayah Ngawi dan sekitarnya. “Beliau ingin Ngawi punya tempat khusus bagi para seniman, bukan hanya sebagai ruang fisik tapi juga sebagai pusat kebudayaan,” ujar Saiful Irsyad.
Saat ini, Sawojajar Farm, yang berlokasi di Jl. Raya Ngawi Caruban Km. 04, Karang Tengah Prandon, menjadi titik kumpul atau basecamp komunitas seni di Ngawi. Tempat ini dinilai mampu merepresentasikan semangat almarhum dalam menyatukan para pelaku seni lintas generasi.
Malam Kirim Do’a ini menjadi pengingat sekaligus penggerak: bahwa cita-cita luhur H. Kondang Sutrisno harus diteruskan. Sawojajar Farm, dengan segala potensinya, kini menjadi simbol hidup dari semangat berkesenian yang telah beliau bangun semasa hidupnya.
Sehingga jadi Makin Tahu Indonesia.
Lihat juga berita-berita Ngawimadang.com di Google News.