 |
| Foto: Komplek Makam Kertonegoro |
Ngawi, Ngawimadang.com - Raden Adipati Kertonegoro adalah putra dari Ki Demang Jogorogo, seorang tokoh masyarakat yang dikenal sebagai ahli ilmu kanuragan dan agama. Sejak kecil, Kertonegoro telah menunjukkan kecerdasan dan jiwa kepemimpinan yang kuat. Didikan sang ayah menjadikannya sosok yang tangguh, cerdas, serta disegani.
Pada tahun 1834 hingga 1837, Kertonegoro diangkat menjadi Adipati Gendingan, sebuah jabatan strategis di wilayah Ngawi. Kepemimpinannya yang berani dan kesaktiannya dalam menghadapi berbagai ancaman membuatnya menjadi tokoh penting dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Strategi Licik VOC Belanda dan Gugurnya Patih Ronggolono
Melihat ketangguhan Adipati Kertonegoro, pihak VOC Belanda merasa kewalahan. Mereka kemudian melancarkan strategi tipu muslihat dengan mengundang Kertonegoro menghadiri hajatan rakyat di Pendopo Kadipaten Ngawi, yang diisi dengan hiburan “Langen Bekso Tayub”.
Saat Kertonegoro hadir di acara tersebut, Belanda melancarkan serangan mendadak ke Kadipaten Gendingan. Serangan itu menewaskan Patih Ronggolono, salah satu panglima setia Kertonegoro.
Mendengar kabar penyerangan, Adipati Kertonegoro segera meninggalkan acara hajatan dan bergerak menuju wilayah Sine, tepatnya di bawah lereng Gunung Lawu.
Peristirahatan Terakhir di Desa Sine Ngawi
Hingga akhir hayatnya, Adipati Kertonegoro menetap di wilayah Sine dan kemudian dimakamkan di Sarean, Dusun Krajan Kulon, Desa Sine, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Makam beliau kini menjadi salah satu destinasi penting dalam rangkaian ziarah sejarah Hari Jadi Ngawi setiap tahunnya.
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ngawi ke-667, Pemerintah Kabupaten Ngawi melaksanakan ziarah makam tokoh sejarah di tiga wilayah penting: Kecamatan Ngawi, Ngrambe, dan Sine. Salah satu ziarah yang menjadi perhatian utama adalah ziarah ke makam Raden Adipati Kertonegoro, sosok pemimpin yang dikenal sebagai pejuang gigih melawan penjajah VOC Belanda. (2/07/25)
Dalam prosesi ziarah tahun ini, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, memimpin langsung rombongan peziarah. Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan doa, tabur bunga, dan penyerahan penghormatan di depan makam.
Selain di Kecamatan Sine, ziarah juga dilakukan di Kecamatan Ngawi dan Ngrambe, sebagai bentuk penghargaan kepada para tokoh lain yang turut berjasa dalam sejarah panjang Kabupaten Ngawi. Sehingga jadi Makin Tahu Indonesia.
Lihat juga berita-berita Ngawimadang.com di Google News.
.
