 |
| Foto: Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. |
Ngawi, Ngawimadang.com – Kabupaten Ngawi kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah pionir dalam penerapan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Melalui forum internasional International Sustainable Rice Forum 2025 di Jakarta pada 17–18 November 2025, Ngawi menyatakan komitmen kuat untuk mendukung produksi beras yang ramah lingkungan serta berdaya saing global.
Komitmen ini bukan hanya berfokus pada peningkatan hasil panen, namun juga diarahkan untuk menciptakan masa depan pangan yang lebih tangguh, rendah emisi, dan aman bagi generasi mendatang. Ngawi, yang selama ini dikenal sebagai lumbung padi Jawa Timur, kini mendorong diri menjadi “Lumbung Pangan Masa Depan”.
Pernyataan ini merupakan bagian dari inisiatif nasional dan internasional untuk memperkuat praktik pertanian hijau, mengurangi penggunaan pupuk kimia, meningkatkan pemanfaatan pupuk organik, serta memperbesar cakupan Program Daerah Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB). Upaya ini juga selaras dengan target SDGs, khususnya tujuan mengatasi kelaparan dan perubahan iklim.
Langkah-langkah konkret yang terus didorong mencakup:
• Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) yang telah menjadi ciri khas Ngawi sejak 2004.
• Pemanfaatan energi ramah lingkungan untuk mendukung operasional pertanian.
• Alokasi anggaran khusus untuk inovasi hijau bidang pangan.
• Penyusunan kebijakan insentif bagi petani yang menerapkan metode ramah lingkungan.
Dengan semakin kuatnya komitmen ini, Ngawi meneguhkan diri bukan hanya sebagai produsen beras, tetapi juga sebagai model nasional dalam transformasi pertanian berkelanjutan. Upaya ini diharapkan mampu memperkokoh ketahanan pangan, membuka peluang investasi hijau, dan menghadirkan kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat.
Sehingga jadi Makin Tahu Indonesia.
